Rabu, 10 Oktober 2012

rpp


RPP PEMBELAJARAN
Nomor 01

                                                NAMA SEKOLAH               : SMPM 09 Watukebo
                                                MATA PELAJARAN           : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
                                                KELAS/PROGRAM            : VII
                                                SEMESTER                           : 1
                                ASPEK                                   : KEMAMPUAN BERSASTRA
                                                SUBASPEK                           : MENDENGARKAN
                                                ALOKASI WAKTU              : 2 X 45 MENIT

A.  Standar Kompetensi
Mengapresiasi  dongeng yang  diperdengarkan 

B.  Kompetensi Dasar
Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan     

C.  Indikator
KOGNITIF
1.   Produk
a.        Menuliskan hal-hal menarik dari dongeng

2.    Proses
a.       Mendengarkan materi tentang dongeng
b.      Menyimak dongeng yang dibacakan/diceritakan
c.       Menuliskan hal-hal menarik dari dongeng yang dibacakan.

KETERAMPILAN
      -

      AFEKTIF/KARAKTER
a.      Karakter siswa: rasa ingin tahu, menghargai dan kerja keras.
b.      Ketrampilan sosial :




D.  Tujuan Pembelajaran
KOGNITIF
1
Produk

a.      Setelah diperdengarkan  dongeng secara  langsung, siswa dapat menuliskan hal-hal menarik dari dongeng.
2
Proses

a.       Setelah mendengarkan materi, siswa dapat memahami matri tentang dongeng
b.      Setelah diperdengarkan dongeng secara langsung, siswa dapat menuliskan hal-hal menarik dari dongeng.
KETERAMPILAN
AFEKTIF/KARAKTER
1
Karakter Siswa

a.      Selama kegiatan pembelajaran tampak dalam diri siswa sikap rasa ingin tahu, kerja keras dan menghargai.
2
Keterampilan Sosial

Selama dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat menanggapi informasi yang disampaikan secara langsung.



E.   Materi Pembelajaran 
1.  Materi tentang dongeng
a.Pengertian dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur.
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
Dongeng termasuk dalam prosa lama. Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, anonim, dan bentuk serta isinya statis, sedangkan prosa baru bersifar realistis (melukiskan kenyataan sehari-hari), dinamis atau mengalami perubahan terus-menerus sesuai dengan perubahan masa, dan tidak anonim.
b.      Macam-macam dongeng
1. Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang.
Contoh: Dongeng “Kancil dengan Buaya”.
Dongeng "Kancil Mencuri Mentimun".
2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat.
Contoh: Dongeng “Rawa Pening”.
Dongeng "Terjadinya Danau Toba".
3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan animisme.
Contoh: Dongeng “Nyi Roro Kidul”.
4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang bersifat khayal.
Contoh: Dongeng “Jaka Tingkir”.
5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup.
Contoh: Dongeng “Si Malin Kundang”.

c.    Hal-hal menarik dari dongeng
Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Misalnya, pada dongeng Malin Kundang kalian akan terhibur dengan kesuksesan Malin Kundang yang bisa menjadi saudagar kaya raya, hidup mewah di kapal, dan mempunyai istri yang cantik. Selain mengandung hiburan, cerita Malin Kundang juga mengandung pendidikan moral, yaitu jika sudah menjadi orang yang berhasil janganlah menyianyiakan orang tua karena akan menjadi anak yang durhaka.
Setiap anak pasti senang jika mendengarkan dongeng karena banyak hal menarik dari dongeng tersebut. Hal-hal menarik dari sebuah dongeng terletak pada perubahan nasib pelakunya, konflik yang terjadi, dan amanat yang dapat diambil sebagai suatu nilai didik.

d.      Contoh dongeng
TUKANG SEPATU DAN LILIPUT
Dahulu kala, disebuah kota tinggal seorang Kakek dan Nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh orang-orang jompo yang miskin dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai orangtua. Karena itu walau sudah membanting tulang, uang mereka selalu habis. Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek membuat sepatu berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek, “Kalau sepatu ini terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti.
Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Ditengah cuaca dingin seperti ini tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu berwarna merah tersebut kepada gadis kecil itu.
“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita”, kata si kakek. Malam tiba, merekapun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu, membawanya ke rumah si kakek kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang sangat bagus. Ketika sudah selesai mereka kembali ke hutan.
Keesokan paginya kakek sangat terkejut melihat ada sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal. Dengan hasil penjualan sepatu itu mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari Yang Maha Kuasa”.
Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow”, pekik si kakek. “Ternyata yang membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan karena tidak mengenakan pakaian”, lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian untuk mereka sebagai tanda terima kasih”. Kemudian nenek memotongh kain, dan membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untup para kurcaci. Setelah selesai mereka menjajarkan sepatu dan aju para kurcaci di ruang kerjanya. Mereka juga menata meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat di atas meja. Saat tengah malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu banyaknya makanan dan hadiah di ruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !”. Merek segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang gembira. Hari-hari berikutnya para kurcaci tidak pernah datang kembali.
Tetapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat Kakek selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk ditabung. Setelah kejadian itu semua, Kakek dan dan nenek hidup bahagia sampai akhir hayat mereka.

2.      Diperdengarkan dongeng, siswa menemukan hal-hal menarik dari dongeng

Keong Emas

Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja mempunyai 2 orang putri, namanya
Dewi Galuh dan Candra Kirana yang cantik dan baik. Candra Kirana sudah ditunangkan
dengan putra mahkota Kerajaan Kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati yang baik dan
bijaksana.
Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng sangat iri pada Candra kirana,
karena Galuh Ajeng menaruh hati pada Raden Inu kemudian Galuh Ajeng menemui nenek
sihir untuk mengutuk Candra Kirana. Dia juga memfitnahnya sehingga Candra Kirana
diusir dari Istana. Ketika Candra Kirana berjalan menyusuri pantai, nenek sihirpun muncul
dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya ke laut. Tapi sihirnya akan hilang
bila keong emas berjumpa dengan tunangannya.
Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala,
dan keong emas terangkut. Keong Emas dibawanya pulang
dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan
lagi di laut tetapi tak seekorpun didapat. Tapi ketika ia
sampai digubuknya ia kaget karena sudah tersedia masakan
yang enak-enak. Si nenek bertanya-tanya siapa yang
memgirim masakan ini.
Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani
kejadian serupa, keesokan paginya nenek pura-pura ke laut
ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas
berubah menjadi gadis cantik dan langsung memasak,
kemudian nenek menegurnya "siapa gerangan kamu putri
yang cantik ?" "Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir
menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadak
u" kata keong emas, kemudian Candra Kirana berubah kembali menjadi keong emas. Nenek
itu tertegun melihatnya.
Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu Candra Kirana
menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek
sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden
Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati kaget sekali melihat burung gagak yang bisa
berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan
menurutinya padahal Raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu
bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan.
Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik. Ia menolong Raden Inu dari burung gagak
itu.
Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan
burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu diberitahu
dimana Candra Kirana berada, disuruhnya Raden itu pergi
ke desa Dadapan. Setelah berjalan berhari-hari
sampailah ia ke desa Dadapan. Ia menghampiri sebuah
gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena
perbekalannya sudah habis.
Tapi ternyata ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihat tunangannya sedang
memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan dengan Raden Inu. Tetapi pada
saat itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden
Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya ke istana, dan Candra
Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.
Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng mendapat hukuman
yang setimpal. Karena takut, Galuh Ajeng melarikan diri ke hutan, kemudian ia terperosok
dan jatuh ke dalam jurang. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu
Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek Dadapan yang baik hati itu ke istana
dan mereka hidup bahagia.


F. Mdel/Metode Pembelajaran       
      Model/Metode                  :  
1.   Kerja individual






G. Kegiatan pembelajaran
     
PENDAHULUAN (10 menit)
1.      Mengkondisikan siswa dengan melakukan appersepsi
2.      Guru menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI (60 menit)
1.      Siswa mendengarkan materi tentang dongeng dan hal-hal menarik yang ada di dalamnya (rasa ingin tahu)
2.      Siswa mendengarkan dongeng yang dibacakan/diceritakan (rasa ingin tahu)
3.      Memberikan tanggapan/menuliskan hal-hal menarik dari dongeng yang didengar (menghargai da kerja keras)

PENUTUP (10 menit)
1.      Sebelum kegiatan berakhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

2.      Guru memberikan tugas penguatan terhadap siswa



H. Sumber Pembelajaran
penulis : Suprihadi


I.     Media/Alat Pembelajaran
1.     Lembar Kerja Siswa
2.     Sebuah dongeng

J.     Penilaian
1
Jenis Penilaian
a.    Produk
b.   Proses
c.    Sikap/Karakter
2
Teknik Penilaian
a.    Tulis
b.   Pengamatan

3
Bentuk Penilaian
a.    Uraian bebas
b.   Skala Sikap
c.    Skala Sikap
4
Instrumen Penilaian (Terlampir)






                                                                                                Jember , 1 Agustus 2011
Kepala,                                                                                                 Guru MP,




Dra. Hj. Sunarti                                                                                  Dra. Pribadi Rajin Sekali
NIP: ………………………..                                                                      NIP: ………………………























1.     Intrumen Penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK
1.      Tulislah tiga hal-hal menarik dari dongeng, yang telah dibacakan oleh guru!



LEMBAR PENILAIAN PROSES
NO
NAMA SISWA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH
1
2
3
4
1






2






3






DST






Keterangan:
               
1
:
Kesungguhan dalam mendengarkan materi
2
:
Kesungguhan dalam menyimak dongeng yang dibacakan
3
:
Menuliskan hal-hal menarik dari dongeng dengan penuh kerja keras
4
:
Membacakan hal-hal menarik dalam dongeng di depan kelas





LEMBAR PENILAIAN SIKAP/KARAKTER
NO
NAMA  SISWA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH NILAI
1
2
3
4
5
1







2







3







4







Dst







Keterangan:
1
:
Menunjukkan sikap rasa ingin tahu ketika mendengarkan materi
2
:
Menunjukkan rasa ingin tahu ketika mendengarkan dongeng
3
:
Menunjukkan sikap kerja keras ketika menuliskan hal-hal menarik dari dongeng
4
:
Menunjukkan sikap komunikatif dan berani ketika membacakan hal-hal menarik dari dongeng








2.     Rubrik Penilaian Produk
NO SOAL
RUBRIK JAWABAN
NILAI
1
Jawaban benar, sesuai isi dari dongeng
51-60
Jawaban kurang benar, kurang sesuai dengan isi dongeng
41-50
Jawaban salah, tidak sesuai dengan isi dongeng
31-40











SKOR MAKSIMAL
60





3.     Kunci Jawaban Produk
1
Hal-hal menarik dari dongeng “keong emas’ adalah perubahan nasib Candra Kirana yang semula sengsara karena dikutuk menjadi keong emas tetapi alhirnya kutukannya hilang karena bertemu dengan Raden Inu Kertapati dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
2
 Konflik yang terjadi antara candra Kirana dan Galuh ajeng sebagai saudara kembar menjadikan cerita sangat menarik.
3
Amanat yang dapat diambil dari dongeng Keong emas adalah janganlah iri kepada sesama makhluk allah, apalagi pada saudara kita. Karena perbuatan iri akan menimbulkan sakit hati yang akan menyakiti diri kita sendiri. Dan janganlah melakukan perbuatan tidak terpuji seperti meminta tolong ke dukun/nenek sihir untuk mencelakai orang lain karena itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar