RPP PEMBELAJARAN
Nomor 01
NAMA SEKOLAH : SMPM 09 Watukebo
MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
KELAS/PROGRAM : VII
SEMESTER : 1
ASPEK : KEMAMPUAN BERSASTRA
SUBASPEK : MENDENGARKAN
ALOKASI
WAKTU : 2 X 45 MENIT
A. Standar
Kompetensi
Mengapresiasi
dongeng yang diperdengarkan
B. Kompetensi
Dasar
Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang
diperdengarkan
C. Indikator
KOGNITIF
1.
Produk
|
a.
Menuliskan hal-hal menarik dari dongeng
|
2.
Proses
|
a.
Mendengarkan
materi tentang dongeng
b.
Menyimak
dongeng yang dibacakan/diceritakan
c.
Menuliskan
hal-hal menarik dari dongeng yang dibacakan.
|
KETERAMPILAN
-
AFEKTIF/KARAKTER
a.
Karakter siswa: rasa ingin tahu, menghargai
dan kerja keras.
|
b.
Ketrampilan sosial :
|
D. Tujuan
Pembelajaran
KOGNITIF
1
|
Produk
|
a. Setelah diperdengarkan dongeng secara langsung, siswa dapat menuliskan hal-hal menarik dari dongeng.
|
|
2
|
Proses
|
a.
Setelah mendengarkan materi, siswa dapat memahami matri tentang dongeng
b.
Setelah
diperdengarkan dongeng secara langsung, siswa dapat menuliskan hal-hal
menarik dari dongeng.
|
|
KETERAMPILAN
|
|
AFEKTIF/KARAKTER
|
|
1
|
Karakter Siswa
|
a. Selama kegiatan pembelajaran
tampak dalam diri siswa sikap rasa ingin tahu, kerja keras
dan menghargai.
|
|
2
|
Keterampilan Sosial
|
Selama dalam kegiatan pembelajaran
siswa dapat menanggapi informasi yang disampaikan secara langsung.
|
E.
Materi
Pembelajaran
1. Materi tentang
dongeng
a.Pengertian dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak
benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng
berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur.
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita
tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita
tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita
itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
Dongeng termasuk dalam prosa lama. Prosa lama
cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, anonim, dan bentuk
serta isinya statis, sedangkan prosa baru bersifar realistis (melukiskan
kenyataan sehari-hari), dinamis atau mengalami perubahan terus-menerus sesuai
dengan perubahan masa, dan tidak anonim.
b.
Macam-macam dongeng
1. Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang.
Contoh: Dongeng “Kancil dengan Buaya”.
Dongeng "Kancil Mencuri Mentimun".
2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam,
biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat.
Contoh: Dongeng “Rawa Pening”.
Dongeng "Terjadinya Danau Toba".
3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi
ceritanya tentang kepercayaan animisme.
Contoh: Dongeng “Nyi Roro Kidul”.
4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena
diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang
bersifat khayal.
Contoh: Dongeng “Jaka Tingkir”.
5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai
pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah
sebagai pedoman hidup.
Contoh: Dongeng “Si Malin Kundang”.
c. Hal-hal menarik dari dongeng
Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung
nilai pendidikan. Misalnya, pada dongeng Malin Kundang kalian akan terhibur
dengan kesuksesan Malin Kundang yang bisa menjadi saudagar kaya raya, hidup
mewah di kapal, dan mempunyai istri yang cantik. Selain mengandung hiburan,
cerita Malin Kundang juga mengandung pendidikan moral, yaitu jika sudah menjadi
orang yang berhasil janganlah menyianyiakan orang tua karena akan menjadi anak
yang durhaka.
Setiap anak pasti senang jika mendengarkan dongeng
karena banyak hal menarik dari dongeng tersebut. Hal-hal menarik dari sebuah
dongeng terletak pada perubahan nasib pelakunya, konflik yang terjadi, dan
amanat yang dapat diambil sebagai suatu nilai didik.
d.
Contoh dongeng
TUKANG SEPATU DAN
LILIPUT
Dahulu kala, disebuah kota tinggal seorang Kakek dan
Nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu
sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang
terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh
orang-orang jompo yang miskin dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai
orangtua. Karena itu walau sudah membanting tulang, uang mereka selalu habis.
Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek
membuat sepatu berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek, “Kalau sepatu ini
terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti.
Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang
tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Ditengah cuaca
dingin seperti ini tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu berwarna
merah tersebut kepada gadis kecil itu.
“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita”, kata si
kakek. Malam tiba, merekapun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi
kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu,
membawanya ke rumah si kakek kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang
sangat bagus. Ketika sudah selesai mereka kembali ke hutan.
Keesokan paginya kakek sangat terkejut melihat ada
sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal.
Dengan hasil penjualan sepatu itu mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah
untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari
Yang Maha Kuasa”.
Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja
kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak
mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow”, pekik si kakek. “Ternyata yang
membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan
karena tidak mengenakan pakaian”, lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian
untuk mereka sebagai tanda terima kasih”. Kemudian nenek memotongh kain, dan
membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia
pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untup para kurcaci. Setelah selesai mereka
menjajarkan sepatu dan aju para kurcaci di ruang kerjanya. Mereka juga menata
meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat di atas meja. Saat tengah
malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu
banyaknya makanan dan hadiah di ruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !”.
Merek segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek
dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang
gembira. Hari-hari berikutnya para kurcaci tidak pernah datang kembali.
Tetapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat Kakek
selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada
orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk
ditabung. Setelah kejadian itu semua, Kakek dan dan nenek hidup bahagia sampai
akhir hayat mereka.
2.
Diperdengarkan dongeng, siswa menemukan hal-hal menarik
dari dongeng
Keong Emas
Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja
mempunyai 2 orang putri, namanya
Dewi Galuh dan Candra Kirana yang cantik dan baik. Candra
Kirana sudah ditunangkan
dengan putra mahkota Kerajaan Kahuripan yaitu Raden Inu
Kertapati yang baik dan
bijaksana.
Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng
sangat iri pada Candra kirana,
karena Galuh Ajeng menaruh hati pada Raden Inu kemudian
Galuh Ajeng menemui nenek
sihir untuk mengutuk Candra Kirana. Dia juga memfitnahnya
sehingga Candra Kirana
diusir dari Istana. Ketika Candra Kirana berjalan
menyusuri pantai, nenek sihirpun muncul
dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya ke
laut. Tapi sihirnya akan hilang
bila keong emas berjumpa dengan tunangannya.
Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala,
dan keong emas terangkut. Keong Emas dibawanya pulang
dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan
lagi di laut tetapi tak seekorpun didapat. Tapi ketika ia
sampai digubuknya ia kaget karena sudah tersedia masakan
yang enak-enak. Si nenek bertanya-tanya siapa yang
memgirim masakan ini.
Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani
kejadian serupa, keesokan paginya nenek pura-pura ke laut
ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas
berubah menjadi gadis cantik dan langsung memasak,
kemudian nenek menegurnya "siapa gerangan kamu putri
yang cantik ?" "Aku adalah putri kerajaan Daha
yang disihir
menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadak
u" kata keong emas, kemudian Candra Kirana berubah
kembali menjadi keong emas. Nenek
itu tertegun melihatnya.
Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika
tahu Candra Kirana
menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi
rakyat biasa. Nenek
sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak
untuk mencelakakan Raden
Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati kaget sekali melihat
burung gagak yang bisa
berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung
gagak itu sakti dan
menurutinya padahal Raden Inu diberikan arah yang salah.
Diperjalanan Raden Inu
bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan,
diberinya kakek itu makan.
Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik. Ia menolong
Raden Inu dari burung gagak
itu.
Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan
burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu diberitahu
dimana Candra Kirana berada, disuruhnya Raden itu pergi
ke desa Dadapan. Setelah berjalan berhari-hari
sampailah ia ke desa Dadapan. Ia menghampiri sebuah
gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena
perbekalannya sudah habis.
Tapi ternyata ia sangat terkejut, karena dari balik
jendela ia melihat tunangannya sedang
memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan
dengan Raden Inu. Tetapi pada
saat itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra
Kirana memperkenalkan Raden
Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya
ke istana, dan Candra
Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda
Kertamarta.
Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya.
Galuh Ajeng mendapat hukuman
yang setimpal. Karena takut, Galuh Ajeng melarikan diri
ke hutan, kemudian ia terperosok
dan jatuh ke dalam jurang. Akhirnya pernikahan Candra
kirana dan Raden Inu
Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek Dadapan
yang baik hati itu ke istana
dan mereka hidup bahagia.
F. Mdel/Metode Pembelajaran
Model/Metode :
1. Kerja individual
G. Kegiatan pembelajaran
PENDAHULUAN (10 menit)
1.
Mengkondisikan siswa dengan
melakukan appersepsi
2.
Guru
menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI (60 menit)
1.
Siswa mendengarkan materi tentang dongeng dan hal-hal menarik yang
ada di dalamnya (rasa
ingin tahu)
2.
Siswa
mendengarkan dongeng yang dibacakan/diceritakan (rasa
ingin tahu)
3.
Memberikan
tanggapan/menuliskan hal-hal menarik dari dongeng yang didengar (menghargai da
kerja keras)
PENUTUP (10 menit)
1. Sebelum kegiatan berakhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
2. Guru memberikan tugas
penguatan terhadap siswa
|
H. Sumber Pembelajaran
penulis : Suprihadi
I. Media/Alat
Pembelajaran
1. Lembar Kerja Siswa
2. Sebuah dongeng
J. Penilaian
1
|
Jenis
Penilaian
a.
Produk
b.
Proses
c.
Sikap/Karakter
|
2
|
Teknik
Penilaian
a.
Tulis
b.
Pengamatan
|
3
|
Bentuk
Penilaian
a.
Uraian
bebas
b.
Skala
Sikap
c.
Skala
Sikap
|
4
|
Instrumen
Penilaian (Terlampir)
|
Jember , 1 Agustus 2011
Kepala, Guru MP,
Dra. Hj. Sunarti Dra.
Pribadi Rajin Sekali
NIP: ……………………….. NIP:
………………………
1. Intrumen Penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK
|
1.
Tulislah tiga hal-hal menarik dari dongeng, yang telah
dibacakan oleh guru!
|
LEMBAR PENILAIAN PROSES
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Keterangan:
1
|
:
|
Kesungguhan dalam mendengarkan materi
|
2
|
:
|
Kesungguhan dalam menyimak dongeng yang dibacakan
|
3
|
:
|
Menuliskan hal-hal menarik dari dongeng dengan penuh kerja keras
|
4
|
:
|
Membacakan
hal-hal menarik dalam dongeng di depan kelas
|
LEMBAR PENILAIAN SIKAP/KARAKTER
|
|||||||
NO
|
NAMA SISWA
|
ASPEK YANG DINILAI
|
JUMLAH NILAI
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
Dst
|
Keterangan:
1
|
:
|
Menunjukkan sikap rasa ingin tahu ketika
mendengarkan materi
|
|
2
|
:
|
Menunjukkan rasa ingin tahu
ketika mendengarkan dongeng
|
|
3
|
:
|
Menunjukkan sikap kerja
keras ketika menuliskan hal-hal menarik dari dongeng
|
|
4
|
:
|
Menunjukkan sikap komunikatif dan berani ketika
membacakan hal-hal menarik dari dongeng
|
|
2. Rubrik Penilaian Produk
NO SOAL
|
RUBRIK JAWABAN
|
NILAI
|
1
|
Jawaban benar, sesuai isi dari dongeng
|
51-60
|
Jawaban kurang benar, kurang sesuai dengan isi
dongeng
|
41-50
|
|
Jawaban salah, tidak sesuai dengan isi
dongeng
|
31-40
|
|
SKOR MAKSIMAL
|
60
|
3. Kunci Jawaban Produk
1
|
Hal-hal menarik dari dongeng “keong emas’ adalah perubahan nasib Candra Kirana yang semula sengsara karena dikutuk menjadi keong emas tetapi alhirnya kutukannya hilang karena bertemu dengan Raden Inu Kertapati dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia. |
2
|
Konflik yang terjadi antara candra Kirana dan Galuh ajeng sebagai saudara kembar menjadikan cerita sangat menarik. |
3
|
Amanat yang dapat diambil dari dongeng Keong emas adalah janganlah iri kepada sesama makhluk allah, apalagi pada saudara kita. Karena perbuatan iri akan menimbulkan sakit hati yang akan menyakiti diri kita sendiri. Dan janganlah melakukan perbuatan tidak terpuji seperti meminta tolong ke dukun/nenek sihir untuk mencelakai orang lain karena itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar