Rabu, 10 Oktober 2012

ANALISIS PENGGUNAAN PRINSIP KESOPANAN MAHASISWA TERHADAP


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
          Bahasa menunjukkan pribadi seseorang. Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematik, teratur, jelas, dan lugas mencerminkan  pribadi penuturannya berbudi. Manusuia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalani hubungan dengan manusiamyang lain dalam lingkungannya. Ada dua cara untuk melakukan  komunikasi yaitu secara lisan dan tulis.
Prpinsip kesopanan merupakan kesenangan / kearifan, keuntungan, rasa  salut kesimpatikan kepada orang lain.
          Selain aspek yang sudah di jelasakan di atas terdapat beberapa aspek yaitu prinsip kerja sama penggunaan eufimisme, yaitu ungkapan pengalus dan penggunaan pilihan kata  honorific, yaitu ungkapan hurmat untuk berbicara dan menyapa orang.
          Pada generasi sekarang para mahasiswa  melalaikan prinsip kesopanan dalam berbahasa, termasuk dalam hal menyapa dosen,bahasa meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan melalui sms,misalnya:
ü  Pak/buk,saya mau izin tidak mengikiti perkuliahan sekarang karena sakit.terimkasih.
ü  Assalamualaikum,saya andreas jurusan bahasa indonesia semester vb,tidak dapat mengikuti perkuliahan hari ini karena sakit.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
 begitu juga prinsip kesopanan yang lain. Dari segi penyampaian bahasa dalam forum diskusi masih terdapat kelalaian prinsip kesopanan yang di lakukan mahasiswa.
         Untuk mengetahui bagaimana, prinsip kesopanan, dalam hal ini kita akan mencoba menganalisis.



1.2  RUMUSAN MASALAH
        Beberapa latar bekang yang telah di sajikan diatas, maka pokok pemasalahan yang akan di bicarakan adalah:
a.       Bagaimana bahasa yang di gunakan mahasiswa untuk izin kepada dosen tidak mengikuti perkuliahan melalui “sms”?
b.      Bagaimana bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam menyapa dosen?

1.3  BATASAN MASALAH
      Dalam penelitian ini masalah yang di bahas di batasi sampai kebakuaan berbahasa mahasiswa untuk meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan melalui “SMS”

1.4  TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Tujaun penelitian
a. Mendeskripsikan bahasa yang di gunkan mahasiswa untuk izin kepada dosen tidak mengikuti perkuliahan melalui “sms”?
b. mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam menyapa dosen?

1.4.2 Manfaat penelitian
          Unyuk mengetahui perinsip kesopanan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari terutama di dalam kampus, agar dapat menerapakan prinsip kesopanan dalam kehidupan sehari-hari. Dan penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan manfaat bagi penulis sebagia acuan untuk melakukan penelitian yang berikutnya.
1.      Manfaat bagi pengajar dan siswa
Kesantunan berbahasa diharapkan akan dapat digunakan sebagai salah satu substansi dasar bagi pengajaran bahasa kepada para siswa pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah, serta para mahasiswa pada jenjang pendidikan tinggi khususnya jurusan bahasa indonesia.
2.      Manfaat bagi umum
Hasil kajian ini akan dapat menambah khazanah kepustakaan pragmatik, yang sampai saat ini terbukti masih relatif terbatas dan bahkan dapat dikatakan masih langka.






BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Prinsip kesopanan
Menurut Leech prinsip kesantunan didasarkan pada kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah itu tidak lain adalah bidal-bidal atau pepatah yang berisi nasihat yang harus dipatuhi agar tuturan penutur memenuhi prinsip kesantunan.
Berbicara tidak selamanya berkaitan dengan masalah yang bersifat tekstual, tetapi seringkali pula berhubungn dengan persoalan yang bersifat interpersonal.
Prinsip kesopanan ini berhubungan dengan dua peserta percakapan, yakni diri sendiri (Self), dan orang lain (Other). Diri sendiri adalah penutur dan orang lain adalah lawan tutur dan orang ketiga yang dibicarakan penutur dan lawan tutur.
                Sedangkan prinsip kesopanan memiliki sejumlah maksim yaitu maksim kebijakan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan dan maksim kesimpatian. Prinsip kesopanan ini berhubungan dengan dua peserta percakapan (penutur dan petutur). (Wijana, 1996:55, Leech, 1983:131-132)
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang keenam maksim kesopanan tersebut ada baiknya terebih dahulu kita terangkan mengenai bentuk-bentuk ujaran yang digunakan, sehingga prinsip kesopanan harus terus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari di kampus para mahasiswa masih sering melalaikan prinsip kesopanan dalam meminta izin untuk tidak mengikutu perkuliahan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode penelitian
Metode penelitian merupakan alat prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (Djajasudarma, 1993: 3). Sebagai upaya mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Dalam kajiannya, metode deskriptif menjelaskan data atau objek secara natural, objektif, dan faktual (apa adanya) (Arikunto, 1993: 310). Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan apa adanya hasil dari pengumpulan data yang telah dilakukan oleh penulis. Metode deskriptif dipilih oleh penulis karena metode ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan bahasa, gejala atau kelompok tertentu.
3.2 jenis penelitian
            Metode deskriptif dipilih oleh penulis karena metode ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan bahasa, gejala atau kelompok tertentu. Dengan demikai penulis bisa mendapatkan data yang cukup valid.
            Metode yanag ke dua adalah metode obserfasi, karena dengan menggunakan metode ini penulis dapat melihat dan memeperoleh data secara langsung, 




BAB IV
4.1 Pembahasan
            Pembasan yang di terapakan dalam penelitian adalah sebagai berikut, dari data yang sudah di dapat oleh penulis dalam, Dalam penelitian ini masalah yang di bahas di batasi sampai kebakuaan berbahasa mahasiswa untuk meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan melalui “SMS”
Mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa untuk izin kepada dosen tidak mengikuti perkuilahan melalui “sms”, setelah di lakukan peneleitian dengan metode penelitian observasi ternyata fakta yang di temukan tidak sesuai dengan  bahasa yang baku, karena dalam meminta izin masih terdapat penyingkatan kata yang silit di mengerti misalnya memunta izin karena sakit misalnya:
ü  coz sya gi skt, pak sya izin gk ikut kul krna sakit.

ü  Analisis: kata “cos”,adalah kata yang berasal dari bahasa inggris “because” yang berarti karena, jadi kata “cos” dalam meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan kurang pantas dan tidak sopan, karena kata ini biasanya di gunakan untuk sms teman sebaya.
ü  Analisis: kata “sya” pada kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata aslinya adalah “saya”,sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak mengikuti kuliah kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü  Analisis: kata “gi” pada kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata aslinya adalah “lagi” sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak mengikuti kuliah kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü  Analisis:kata “skt” kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata aslinya adalah “sakit” sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak mengikuti kuliah kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü  Analisis: kata”kul”dalah kata yang di singkat, kata yang sebenarnya dalah kata kuliah jadi kata “kul” dalam sms untuk izin kepada dosen kurang sopan.



ü  Pak/buk,saya mau izin tidak mengikiti perkuliahan sekarang karena sakit.terimkasih.

Sedangkan dalam bahasa yang baku adalah sebagai berikut:
ü  Assalamualaikum,saya andreas jurusan bahasa indonesia semester vb,tidak dapat mengikuti perkuliahan hari ini karena sakit.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
Jadi masih banyak terdapat penyimpanagan prinsip kesopanan dalan hal meminta izin untuk tidak mengikiti perkuliahan.
mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam menyapa dosen, setelah  di lakukan observasi yang di lakukan penulis telah di temukan fakta, bahwa dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan kampus tidak di temuakan penyimpangan dalam prinsip kesopanan dalam menyapa dosen, dapat di simpulkan bahwa tingkat kesopanan mahasiswa sangat tinggi khususnya dalam hal menyapa dosen di kampus.














BAB V
5.1 Sipulan
Para mahasiswa saat ini banyak yang melalaikan prinsip kesopanan dalam menyapa dosen di kampus, sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih banyak  melalaikan prinsip kesopanan. Terutama dalam hal meminta izin untuk tidak mengikitu perkuliahan.

5.2   Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna  sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Kami juga menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itulah penulis akan menerima dengan senang hati dan penuh rasa hormat akan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan bagi para mereka yang membutuhkannya.









DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bharata Aksara.
Keraf,  Gorys. Tata Bahasa Indonesia Rujukan.
Keraf, Gorys. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT: Gramedia Pustaka
Utama
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar