BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa menunjukkan pribadi seseorang.
Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematik, teratur, jelas,
dan lugas mencerminkan pribadi
penuturannya berbudi. Manusuia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk
dapat menjalani hubungan dengan manusiamyang lain dalam lingkungannya. Ada dua
cara untuk melakukan komunikasi yaitu
secara lisan dan tulis.
Prpinsip
kesopanan merupakan kesenangan / kearifan, keuntungan, rasa salut kesimpatikan kepada orang lain.
Selain aspek yang sudah di jelasakan
di atas terdapat beberapa aspek yaitu prinsip kerja sama penggunaan eufimisme, yaitu ungkapan pengalus dan
penggunaan pilihan kata honorific, yaitu
ungkapan hurmat untuk berbicara dan menyapa orang.
Pada generasi sekarang para
mahasiswa melalaikan prinsip kesopanan
dalam berbahasa, termasuk
dalam hal menyapa dosen,bahasa meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan
melalui sms,misalnya:
ü Pak/buk,saya mau izin tidak mengikiti perkuliahan sekarang
karena sakit.terimkasih.
ü Assalamualaikum,saya andreas jurusan bahasa indonesia
semester vb,tidak dapat mengikuti perkuliahan hari ini karena sakit.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
begitu juga prinsip kesopanan yang lain. Dari
segi penyampaian bahasa dalam forum diskusi masih terdapat kelalaian prinsip
kesopanan yang di lakukan mahasiswa.
Untuk mengetahui bagaimana, prinsip
kesopanan, dalam hal ini kita akan mencoba menganalisis.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Beberapa
latar bekang yang telah di sajikan diatas, maka pokok pemasalahan yang akan di
bicarakan adalah:
a. Bagaimana
bahasa yang di gunakan mahasiswa untuk
izin kepada dosen tidak mengikuti perkuliahan melalui “sms”?
b. Bagaimana
bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam menyapa dosen?
1.3
BATASAN
MASALAH
Dalam
penelitian ini masalah yang di bahas di batasi sampai kebakuaan berbahasa
mahasiswa untuk meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan melalui “SMS”
1.4
TUJUAN DAN
MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Tujaun penelitian
a. Mendeskripsikan bahasa yang di gunkan mahasiswa untuk
izin kepada dosen tidak mengikuti perkuliahan melalui “sms”?
b. mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam
menyapa dosen?
1.4.2 Manfaat
penelitian
Unyuk mengetahui perinsip kesopanan
berbahasa dalam kehidupan sehari-hari terutama di dalam kampus, agar dapat
menerapakan prinsip kesopanan dalam kehidupan sehari-hari. Dan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan manfaat bagi penulis sebagia acuan untuk
melakukan penelitian yang berikutnya.
1. Manfaat bagi pengajar dan siswa
Kesantunan berbahasa diharapkan akan dapat digunakan sebagai salah
satu substansi dasar bagi pengajaran bahasa kepada para siswa pada jenjang
pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah, serta para mahasiswa pada
jenjang pendidikan tinggi khususnya jurusan bahasa indonesia.
2. Manfaat bagi umum
Hasil kajian ini akan dapat menambah khazanah kepustakaan pragmatik,
yang sampai saat ini terbukti masih relatif terbatas dan bahkan dapat dikatakan
masih langka.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1 Prinsip kesopanan
Menurut Leech prinsip kesantunan didasarkan pada
kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah itu tidak lain adalah bidal-bidal atau pepatah
yang berisi nasihat yang harus dipatuhi agar tuturan penutur memenuhi prinsip
kesantunan.
Berbicara tidak
selamanya berkaitan dengan masalah yang bersifat tekstual, tetapi seringkali
pula berhubungn dengan persoalan yang bersifat interpersonal.
Prinsip kesopanan ini berhubungan dengan dua peserta percakapan, yakni diri
sendiri (Self), dan orang lain (Other). Diri sendiri adalah penutur dan orang
lain adalah lawan tutur dan orang ketiga yang dibicarakan penutur dan lawan
tutur.
Sedangkan
prinsip kesopanan memiliki sejumlah maksim yaitu maksim kebijakan, maksim
kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan dan
maksim kesimpatian. Prinsip kesopanan ini berhubungan dengan dua peserta
percakapan (penutur dan petutur). (Wijana, 1996:55, Leech, 1983:131-132)
Sebelum membicarakan
lebih jauh tentang keenam maksim kesopanan tersebut ada baiknya terebih dahulu
kita terangkan mengenai bentuk-bentuk ujaran yang digunakan, sehingga prinsip
kesopanan harus terus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga
dalam kehidupan sehari-hari di kampus para mahasiswa masih sering melalaikan
prinsip kesopanan dalam meminta izin untuk tidak mengikutu perkuliahan.
BAB 3
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Metode penelitian
Metode penelitian merupakan alat prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan
penelitian (Djajasudarma, 1993: 3). Sebagai upaya mencapai tujuan penelitian,
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif.
Dalam kajiannya, metode deskriptif menjelaskan data atau objek secara natural,
objektif, dan faktual (apa adanya) (Arikunto, 1993: 310). Metode deskriptif ini
digunakan untuk menggambarkan apa adanya hasil dari pengumpulan data yang telah
dilakukan oleh penulis. Metode deskriptif dipilih oleh penulis karena metode
ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan
bahasa, gejala atau kelompok tertentu.
3.2 jenis penelitian
Metode
deskriptif dipilih oleh penulis karena metode ini dapat memberikan gambaran
yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan bahasa, gejala atau kelompok
tertentu. Dengan demikai penulis bisa mendapatkan data yang cukup valid.
Metode yanag ke dua adalah metode
obserfasi, karena dengan menggunakan metode ini penulis dapat melihat dan
memeperoleh data secara langsung,
BAB IV
4.1 Pembahasan
Pembasan
yang di terapakan dalam penelitian adalah sebagai berikut, dari data yang sudah
di dapat oleh penulis dalam, Dalam
penelitian ini masalah yang di bahas di batasi sampai kebakuaan berbahasa
mahasiswa untuk meminta izin untuk tidak mengikuti perkuliahan melalui “SMS”
Mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa untuk
izin kepada dosen tidak mengikuti perkuilahan melalui “sms”, setelah di lakukan
peneleitian dengan metode penelitian observasi ternyata fakta yang di temukan
tidak sesuai dengan bahasa yang baku,
karena dalam meminta izin masih terdapat penyingkatan kata yang silit di
mengerti misalnya memunta izin karena sakit misalnya:
ü coz sya gi
skt, pak sya izin gk ikut kul krna sakit.
ü Analisis: kata “cos”,adalah kata yang berasal dari bahasa
inggris “because” yang berarti karena, jadi kata “cos” dalam meminta izin untuk
tidak mengikuti perkuliahan kurang pantas dan tidak sopan, karena kata ini
biasanya di gunakan untuk sms teman sebaya.
ü Analisis:
kata “sya” pada kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata
aslinya adalah “saya”,sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak
mengikuti kuliah kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü Analisis:
kata “gi” pada kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata
aslinya adalah “lagi” sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak
mengikuti kuliah kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü Analisis:kata
“skt” kalimat di atas adalah kata yang di singkat sedangkan kata aslinya adalah
“sakit” sedangkan untuk meminta izin kepada dosen untuk tidak mengikuti kuliah
kurang baik karena mengalami penyingkatan kata.
ü Analisis: kata”kul”dalah
kata yang di singkat, kata yang sebenarnya dalah kata kuliah jadi kata “kul”
dalam sms untuk izin kepada dosen kurang sopan.
ü Pak/buk,saya mau izin tidak mengikiti perkuliahan
sekarang karena sakit.terimkasih.
Sedangkan
dalam bahasa yang baku adalah sebagai berikut:
ü Assalamualaikum,saya andreas jurusan bahasa indonesia
semester vb,tidak dapat mengikuti perkuliahan hari ini karena sakit.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
atas perhatian ibu, saya ucapkan terimakasih.
Jadi masih banyak terdapat penyimpanagan prinsip
kesopanan dalan hal meminta izin untuk tidak mengikiti perkuliahan.
mendeskripsikan bahasa yang di gunakan mahasiswa dalam
menyapa dosen, setelah di lakukan
observasi yang di lakukan penulis telah di temukan fakta, bahwa dalam kehidupan
sehari-hari khususnya di lingkungan kampus tidak di temuakan penyimpangan dalam
prinsip kesopanan dalam menyapa dosen, dapat di simpulkan bahwa tingkat
kesopanan mahasiswa sangat tinggi khususnya dalam hal menyapa dosen di kampus.
BAB V
5.1 Sipulan
Para mahasiswa saat ini banyak yang melalaikan
prinsip kesopanan dalam menyapa dosen di kampus, sehingga dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa masih banyak melalaikan
prinsip kesopanan. Terutama dalam hal meminta izin untuk tidak mengikitu
perkuliahan.
5.2 Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih
terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan.
Kami juga menyadari
bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itulah penulis
akan menerima dengan senang hati dan penuh rasa hormat akan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca dan bagi para mereka yang membutuhkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer, Abdul.
1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Bharata Aksara.
Keraf, Gorys. Tata
Bahasa Indonesia Rujukan.
Keraf,
Gorys. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT: Gramedia Pustaka
Utama
Tarigan,
Henry Guntur. 1986. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.